2 Argumen Antara Flat Earth Society dengan Nasa yang membantah Bahwa Neils Armstrong tidak Pernah Mendarat Dibulan

Benarkah Neil Armstrong, Manusia pertama yang benar-benar pernah mendarat di Bulan? Berbagai Teori Konspirasi Moon Landing Neil Armstrong mulai diperdebatkan ada yang menganggap bahwa kisah pendaratan manusia ke bulan hanyalah berita hoax, berita kebohongan Nasa Amerika Serikat memalsukan pendaratan di bulan yang kala itu dijamannya sedang perang dingin dengan negara persatuan Uni Soviet. Kebenaran teori-teori konspirasi yang ada, hanya bersumber dari ulah satu orang yaitu Bill Kaysing yang menerbitkan sebuah buku We Never Went To The Moon, America's Thirty Billion Dollar Swindle.

Jadi, jangan sampai udah tahun 2015 tapi masih aja gak percaya bukti neil amstrong pernah mendarat di bulanHellow! Peristiwa ini bukanlah suatu keberhasilan bangsa Amerika Serikat semata tapi lebih kepada keberhasilan akan kemajuan teknologi IPTEK seluruh umat manusia dimuka bumi ini. Neil Amstrong berkata "That's one small step for a man, one giant leap for mankind." Sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, sebuah lompatan besar bagi seluruh umat manusia.

Bukti Terbaru Neil Amstrong Mendarat Di Bulan

Pada saat peluncuran misi Apollo 11 milik Amerika Serikat, ada sekitar 3.500 wartawan dari seluruh dunia di Kennedy Space Center yang mengikuti proses peluncuran hingga pendaratan di bulan sampai kembali lagi ke bumi, bagaimana cara NASA menipu wartawan sebanyak itu?

Lagipula, lebih dari 400.000 karyawan bekerja pada proyek Apollo 11 hampir 10 tahun. Bagaimana NASA menipu karyawan sebanyak itu? atau bagaimana NASA bisa mengajak 400.000 orang itu untuk berkomplot memalsukan pendaratan di bulan?

Bill Kaysing dan Presiden Kennedy sama-sama menatap bulan pada malam hari. Sambil menatap bulan, Kaysing berkata dalam hatinya, "Diluar jangkauanku" Sedangkan Kennedy berkata dengan lantang, "Kita akan menyentuh permukaannya!". Sanggahan perdebatan ini sengaja ditampilkan dalam gaya tanya jawab yang disertakan bukti gambar agar lebih mudah membaca dan mencerna uraian dibawah ini :

X : Penganut Teori Konspirasi Pendaratan Bulan yang Ngotot Moon Landing cuma Hoax
Y : Orang yang mempercayai Apollo 11 Neil Armstrong benar-benar mendarat di Bulan 
Pertanyaan 1, Mana Bintang nya? 
X: Coba perhatikan gambar diatas, mengapa tidak ada bintang pada gambar yang diambil para astronot dari permukaan Bulan. Logikanya tanpa atmosfer otomatis langit Bulan menjadi gelap. Jika demikian tentunya pengamat bisa melihat objek-objek terang seperti bintang. 
Y: Penjelasan pada langit Bumi, partikel2 atmosfer Bumi akan menghamburkan cahaya matahari pada panjang gelombang biru, sehingga langit siang hari pun tampak biru. Berbeda dengan Bulan, yang hampir dapat dikatakan tidak memiliki atmosfer sehingga langit senantiasa gelap, baik siang maupun malam. Jadi, jika kita berada di Bulan, tentunya bintang akan selalu terlihat. Tetapi kenapa tidak terekam dalam gambar yang diambil Apollo?

Dalam foto itu, sebenarnya bintang tersebut ada, namun terlalu redup untuk ditangkap kamera. Kamera dan film yang digunakan oleh para astronot disetel untuk mengambil gambar-gambar kegiatan di Bulan. Exposure timenya diatur sedemikian rupa agar dapat merekam kondisi permukaan Bulan yang terang dan JELAS, bukan untuk mengambil gambar objek-objek lemah pada langit latar belakang. 
Pertanyaan 2, Objek yang seharusnya terlihat gelap? 
X: Pada beberapa foto, seperti seorang astronot yang turun dari Lunar Lander, harusnya astronot itu tidak terlihat sama sekali karena tertutup oleh Lunar Lander, namun foto tesebut malah menunjukkan detail yang luar biasa jelas. Bukankah ini bukti bahwa foto tersebut palsu ? 
Y: Jawabannya sederhana. Karena permukaan bulan memantulkan cahaya dan cahaya ini memberikan penerangan tambahan terhadap objek. Diperkirakan permukaan bulan merefleksi cahaya sebesar 340 lumens per kaki persegi. Ini ekivalen dengan lampu pijar seterang 35 watt. Cahaya ini akan merefleksi kepada hasil pemotretan. Selain jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas, ada argumen-argumen lain yang mendukung kebenaran pendaratan di bulan.

Misalnya, NASA tidak hanya sekali mengirimkan manusia ke bulan. NASA mengirim Apollo 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 menuju bulan. Apollo 13 gagal mendarat namun berhasil pulang dengan selamat (mungkin anda sudah pernah melihat filmnya). Apabila NASA memalsukan pendaratan Apollo 11, mengapa mereka harus mengirim misi lagi hingga Apollo 17. Padahal setelah Apollo 11, ketertarikan manusia terhadap bulan sudah berkurang jauh. Banyak orang yang percaya Moonhoax theory mengatakan mengapa setelah Neil Armstrong tidak ada lagi pendaratan ke bulan. Ini adalah pernyataan yang menyesatkan.

Sesungguhnya Total astronot yang mendarat dan berjalan kaki di bulan ada 12 astronot (2 astronot untuk masing-masing Apollo). Setelah 1972 tidak ada lagi misi ke bulan karena Amerika mengalami beberapa kali resesi yang menyebabkan anggaran NASA dipotong oleh pemerintah Amerika. 
Pertanyaan 3, Mengapa ada batu dengan huruf 'C' diatasnya? 
X: Foto dari misi Apollo 16 menunjukkan sebuah batu dengan huruf "C" diatasnya. Apakah ini mungkin adalah tanda properti studio ?

Y: Pertanyaan ini telah diselidiki dan dijawab oleh sebuah web yang menginvestigasi anomali bulan. Huruf C itu adalah akibat sehelai rambut yang tersangkut di kertas ketika foto itu diproses. Foto sama yang diproses berikutnya tidak menunjukkan huruf itu. Para pemercaya teori konspirasi mengambil foto ini dan menjadikannya senjata untuk menyerang NASA. 
Pertanyaan 4, Mengapa bayangan mengarah ke arah yang berbeda-beda? 
Foto diatas menunjukkan bayangan batu dan wahana Lunar Lander mengarah ke arah yang berbeda. 
X: Pada foto-foto pendaratan di bulan, beberapa foto menunjukkan arah bayangan yang tidak seragam. Ini menunjukkan adanya lebih dari satu sumber pencahayaan, seperti di sebuah studio. Bukankah matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan? 
Y: Permukaan bulan ditutupi oleh kawah, batu-batuan dan gundukan-gundukan, bukan permukaan yang rata. Karena itu cahaya yang menyentuh permukaan yang tidak rata itu akan terlihat membelok ke segala arah, tergantung kondisi permukaannya. Jika permukaannya naik, maka bayangan akan terlihat lebih pendek, jika permukaannya menurun, maka bayangannya akan memanjang.

Jika kita memotretnya dari arah atas, tegak lurus, maka bayangannya akan terlihat mengarah ke arah yang sama. Namun karena foto diambil bukan dari atas, maka bayangannya akan terlihat menuju ke arah yang berbeda-beda. Lihat contoh foto dibawah ini. Lagipula Jika NASA memalsukannya dengan membuat rekaman di studio yang memiliki lebih dari satu sumber cahaya (lampu studio), maka bayangan satu objek akan muncul lebih dari satu.
Lagipula Jika NASA memalsukannya dengan membuat rekaman di studio yang memiliki lebih dari satu sumber cahaya (lampu studio), maka bayangan satu objek akan muncul lebih dari satu.
Pertanyaan 5, Ditemukan Jejak kaki Edwin Aldrin? 

X : Edwin Aldrin meninggalkan jejak kaki yang begitu sempurna seakan-akan permukaan bulan memiliki debu tanah yang bercampur air. Apabila permukaan bulan kering, bagaimana mungkin Jejak itu terbentuk begitu sempurna, apalagi gravitasi bulan hanya 1/6 bumi. Orang seberat 200 kg pun tidak akan dapat meninggalkan jejak seperti itu. 
Y : Debu bulan terdiri dari partikel-partikel yang terbentuk dari tabrakan-tabrakan dengan asteroid dan mikrometeorit. Setiap partikel membentuk debu yang memiliki permukaan kasar dan bergerigi. Ini menyebabkan jejak kaki dapat terbentuk dengan baik tanpa air. Lagipula, sebagian besar permukaan bulan terdiri dari silika, materi unik yang dapat lengket satu sama lain dan membentuk rantai molekular panjang.

Di bumi, Jejak seperti itu tidak dapat tercipta karena ada proses oksidasi, dimana oksigen akan segera mengisi serpihan rantai molekular, namun di bulan, tidak ada oksigen sehingga jejak kaki yang sempurna dapat tercipta. 
Mengenai berat dan gravitasi, memang berat di bulan akan menjadi 1/6 berat di bumi. Tapi kita tahu bahwa MASSA selalu sama dimanapun di seluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.
Pertanyaan 6, Mengapa Benderanya dapat berkibar seperti tertiup Angin?

X : Mengapa bendera bisa berkibar ditempat yang hampa udara seperti bulan. Logikanya,bendera dapat berkibar apabila ada angin, karena hanya udara yg bergeraklah yg dapat mengibarkan bendera. 
Y : Sesungguhnya pertanyaan ini agak aneh. Bagaimana caranya kita bisa melihat sebuah bendera berkibar dari sebuah foto? Jawaban atas pertanyaan ini begitu gampang. NASA telah memikirkannya. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar. 
Coba lihat foto dibawah ini. Foto pertama menunjukkan tangan Aldrin yang sedang memberi hormat terhadap bendera Amerika. Anda bisa melihat ujung jarinya menyembul sedikit di depan helmnya. Pada foto kedua, tangannya sudah diturunkan. Sembulan di depan helm sudah tidak terlihat. Tapi posisi bendera dan kerutannya sama. Itu artinya bendera tidak berkibar.
Pertanyaan 7, Mana Kawah yang diakibatkan oleh Wahana NASA? 

X : Pada foto yang lain, tidak tampak adanya lubang bekas semburan roket (kawah) pada lokasi pendaratan. Untuk roket seukuran Apollo seharusnya semburannya dapat menimbulkan lubang yang besar pada permukaan Bulan. Jadi, bagaimana bisa roket mendarat mulus tanpa membekaskan jejak besar? 
Y : Untuk melakukan sebuah pendaratan tentu tidak dilakukan dengan kecepatan tinggi tapi dengan kecepatan yang diperlambat. Tidak ada satu orangpun yang memarkirkan mobilnya dengan kecepatan 100 km/jam. Hal yang sama berlaku juga pada Apollo 11. Semburan roket memiliki dorongan 5000 kg, tetapi roket tersebut diperlambat sampai sekitar 1500 kg saat mendekati permukaan.

Dengan diameter pipa pengeluaran roket sebesar 54 inci (dari Ensiklopedia Astronautica), dan ukuran roket sekitar 2300 inci persegi, semburan roket hanya menimbulkan tekanan sekitar 0.75 kg /inci persegi. Tekanan sebesar ini tidak akan sampai menimbulkan jejak lubang yang besar. 
Hasil foto-foto yang diambil di Bulan juga memperlihatkan adanya bayangan yang kurang gelap. Obyek yang seharusnya gelap karena berada dalam daerah bayangan, tetapi dalam foto dapat jelas terlihat, termasuk tulisan di sisi pesawat. Jika Matahari merupakan satu-satunya sumber cahaya, dan tidak ada udara yang dapat menghamburkan cahaya, seharusnya bayangan yang terjadi sangat gelap.

Sebuah persepsi yang salah. Memang ini bukan di Bumi dan cahaya Matahari tidak dapat dihamburkan dalam kondisi hampa udara. Tapi di Bulan masih ada sumber cahaya lain yang berasal dari Bulan sendiri. Debu di Bulan memiliki sifat yang khas: yaitu memantulkan kembali cahaya ke arah sumber cahaya berasal. 
Pertanyaan 8, Transmisi suara tidak ada jedanya sama sekali? 
X : Transmisi suara dari bulan ke bumi kok gak ada jedanya sama sekali, padahal mustinya kira-kira 5 detik, baru sampai ke bumi? 
Y : Transmisi audionya sebenarnya ada jedanya. Antara suara dari bulan dan konfirmasi dari bumi tidak ada jeda. Itu jelas karena transkrip tersebut dicatat dari bumi. Contohnya pada potongan transkrip berikut : 
1.102:41:12 Duke: Eagle, you've got 30 seconds to P64 
2.102:41:19 Aldrin: Roger. (Pause) 
3.102:41:27 Duke: Eagle, Houston. Coming up 8:30; you're looking great. (Pause) 
4.102:41:35 Armstrong: (Garbled) 64. 
5.102:41:37 Duke: We copy. (Long Pause) 
Coba liat antara line 1 dan 2, ada 7 detik berlalu setelah mission control (Duke) memberikan informasi sampai terdengar konfirmasi dari Aldrin, waktu yang lebih dari cukup untuk gelombang elektromagnetik merambat ke bulan dan kembali lagi ke bumi. (jarak bumi ke bulan sekitar 360 ribu km, kecepatan cahaya sekitar 300 ribu km/s bolak balik cukup sekitar 2,4 detik saja).

Tapi coba perhatikan hanya ada 2 detik berlalu setelah informasi dari Armstrong dan konfirmasi dari mission control waktu yang juga lebih dari cukup untuk gelombang suara merambat dari speaker mission control ke telinga Duke lalu merambat dari mulut Duke ke mic dihadapannya. 
Pertanyaan 9, Masalah sabuk Radiasi Van Allen (Van Allen Belts) 

X : Untuk mencapai bulan, astronot harus melewati Sabuk Radiasi Van Allen, yang bisa menghasilkan jumlah radiasi cukup fatal, bagaimana mungkin mereka dapat selamat? 
Y : Radiasi adalah hal yang tidak terlalu diperhatikan NASA sebelum penerbangan pertama, namun mereka memenginvestasikan jumlah yang cukup besar untuk penelitian ini dan menentukan bahwa resikonya minimal. Apollo memerlukan satu jam untuk melewati sabuk radiasi untuk berangkat dan kembali lagi.

Total radiasi yang diterima astronot sekitar satu rem. Orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi 300+ rem. Jelas dosisnya memiliki rentang yang sangat jauh untuk dianggap beresiko. 
Pertanyaan 10, Tidak akan pernah ada foto yang berhasil diambil? 
X : Tidak akan ada foto yang bisa diambil di bulan, sebab film akan meleleh pada suhu 250°F. 
Y : Film yang biasa akan segera meleleh jika di ekspos pada suhu 250°F, bagaimanapun film yang digunakan bukan film biasa, dan tidak pernah diekspos pada temperatur sekian. Astronot Apollo menggunakan film tranparansi khusus yang didisain spesifik, di bawah kontrak NASA, untuk lingkungan yang tidak ramah misal di Bulan. Menurut Kodak, film akan mulai melemah pada 200°F, dan tidak akan meleleh sampai pada suhu 500°F.

Kamera juga diproteksi didalam casing spesial yang didisain agar tetap dingin. Situasi di Bulan yg hampa udara sangat berbeda dengan misal di dalam oven. Tanpa konveksi dan konduksi, metode yang mungkin untuk transfer panas hanyalah radiasi. Panas radiaktif bisa dialihkan secara efektif dengan membungkus material menggunakan permukaan reflektif, biasanya material putih. Casing dari kamera sama juga seperti seragam astronot,putih. 
Selain itu, para astronot membawa sampel batu bulan seberat 382 kilogram dengan lebih dari 2.000 sampel yang terpisah. Sampel-sampel itu saat ini diteliti oleh para ilmuwan diseluruh dunia. Adalah mustahil NASA mampu membuat batu bulan tiruan mengingat batu bulan memiliki karakteristik unik dimana ia terbentuk di lingkungan tanpa oksigen.

Hingga saat ini, hanya ada 25 sampel meteorit bulan yang dimiliki (diluar 382 kg sampel yang dibawa pulang astronot). Dan batu tersebut telah dibandingkan dan ternyata memiliki karakteristik yang sama. Suatu bukti yang tidak dapat dibantah bahwa manusia benar-benar pernah pergi ke Bulan, yaitu batu-batu bulan yang dibawa dengan berat total 382 Kg, yg telah diperiksa oleh ratusan ahli geologi dari seluruh dunia.

Batuan Bulan yang berhasil dibawa para awak Apollo Batuan-batuan ini memiliki karakteristik yang sama dengan batuan bulan yg ditemukan di pesawat ruang angkasa Rusia tanpa awak. Yang perlu diketahui bahwa batuan bulan itu sangat aneh,diantaranya : 
1. Karena hanya mengandung sedikit air 
2.(lihat gambar ke-2 batu bulan) Karena sering terkena sinar kosmis selama jutaan tahun di permukaan bulan yang hampa udara,maka terbentuklah lubang-lubang aneh dipermukaannya. 
3. Batuan bulan sangat berbeda dengan batuan bumi, dan tidak dapat dipalsukan dengan teknologi terbaru apapun.

Untuk menghasilkan batuan bulan palsu, setidaknya kita harus melumatkannya dengan tekanan 1.000 atmosfer dan memanasinya dengan suhu 1.100 derajat celcius selama beberapa tahun. Kemudian, selagi tetap berada dalam tekanan, dinginkan perlahan selama beberapa tahun lagi. Betapa konyolnya NASA jika harus bersusah payah melakukan hal ini semua, betul tidak tidak?

Pertanyaan 11, Latar Belakang yang sama 



X : Dua video klip menunjukkan dua bukit yang sama persis. Padahal NASA mengatakan bahwa dua klip itu diambil di dua lokasi yang berbeda.

Y : Ini adalah sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pemercaya teori konspirasi. Mereka mengambil klip tersebut dari film dokumenter yang ditayangkan di TV. Film dokumenter tersebut ternyata menggunakan klip yang salah. Kesalahan ini ditayangkan di TV dan klipnya diambil oleh para pemercaya teori konspirasi.

Pertanyaan 12, Tanda Crosshair yang menghilang di foto


X : Pada beberapa foto, terlihat "crosshair" menghilang di belakang objek. Seakan-akan NASA memanipulasi foto tersebut.

Y : Cross hair adalah tanda plus yang biasa terlihat di lensa kamera atau video untuk menunjukkan posisi tengah. Beberapa foto yang menunjukkan crosshair menghilang di belakang benda dapat dijawab dengan mudah.

Jawabannya adalah resolusi kamera. Pencahayaan yang intens dengan resolusi kamera yang rendah menyebabkan crosshair menghilang ketika menyentuh benda terang. Ini adalah gejala umum dalam teknik fotografi. Foto NASA yang diproses dengan resolusi tinggi, tentu saja crosshair-nya tidak menghilang.

Masih belum Percaya juga Manusia Pernah Mendarat Ke Bulan?


Seberapa jauh jarak Bumi ke Bulan dan dengan cara apa manusia bisa mengukurnya secara akurat?

Jarak paling dekat adalah 363,104 km dan jarak paling jauh adalah 405,696 km hal ini didapatkan lewat "Lunar Laser Ranging Experiment" (gambar diatas) alat buat ngukur jarak bumi-bulan dipasang waktu apollo 11, 14 dan 15 ke bulan dan nanti kalo mau ngukur jarak bumi bulan tinggal tembakin itu laser dari bumi.

Pertanyaan terakhir, Kenapa US tidak mengirim manusia lagi ke bulan? 

Ini semua masalah budget uang anggaran negara yang terbatas.
Pada taun 1969, NASA ngeluarin perincian biaya buat project apollo
Apollo spacecraft: $7,945.0 million
Saturn I launch vehicles: $767.1 million
Saturn IB launch vehicles: $1,131.2 million
Saturn V launch vehicles: $6,871.1 million
Launch vehicle engine development: $854.2 million
Mission support: $1,432.3 million
Tracking and data acquisition: $664.1 million
Ground facilities: $1,830.3 million
Operation of installations: $2,420.6 million.

Totalnya adalah $23.9 billion (23.9 miliar dollar), dan setelah diitung lagi pada tahun 1973, ternyata final cost dari project apollo adalah $25.4 billion, bayangin aja taun 1969 buat nerbangin 1 roket saturn V aja biayanya 375 juta dollar.

Pada taun 2009 NASA menggelar simposium buat ngitung estimasi, kira2 itu project apollo kalo diitung pake duit sekarang bakal ngabisin seberapa banyak sih ?

Jawabannya adalah $170 billion dollar (kira2 1931 triliun rupiah) perincian biaya sudah termasuk penelitian dan pengembangan dari program tersebut, 15 roket saturn V, 16 command/service modules, 12 lunar modules, ditambah program support dan biaya management, bikin fasilitas buat project tersebut, dan tentunya biaya dari flight operations tersebut.

Dan pada 2018 nanti james webb space telescope rencananya bakal diluncurin buat gantiin si hubble telescope) yang ngitung estimasi buat program ke bulan itu bakal ngabisin sekitar $20 billion.

Total Perjalanan Misi Pendaratan Di Bulan

Neil Amstrong Mendarat Di Bulan

Total dari 17 misi, ada 6 misi yang berhasil mendarat di bulan dan jumlah orang yg pernah jalan di bulan itu ada 12 orang dan ada 12 orang juga yang berhasil mengorbit bulan tapi ga turun, alias cuma nongkrong di pesawatnya aja, boleh di cek dari segala sumber di dunia manapun.

Tentang Moon Landing ini jangan dilihat secara subjektif, tapi liat secara objektif, liat jangan berdasarkan USA atau Sovietnya tapi berdasarkan sisi umat manusia dan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan secara scientific. Berpikir terbuka jangan selalu berpatok dengan teori konspirasi ga bakal bikin maju umat manusia, karena teori-teori konspirasi kaum skeptis cuma liat kesalahan-kesalahan yang bisa digali tanpa disertai bukti konkrit dan tidak melihat dari sisi positifnya secara scientific untuk memajukan umat manusia.

Kalau manusia ga pernah ke bulan, jaman sekarang manusia ga mungkin bisa bangun international space station, bikin drone, ngirim drone ke mars, kirim satelite ke bulan dan gak bakal ada penelitian-penelitian tentang pengaruh zero gravity terhadap manusia. Nah klo mereka aja selalu berpikir kalo hal itu ga mungkin, gimana mau melakukan sesuatu hal yang lebih dari hal itu lagi?

Bukankah penemuan pesawat pada jaman dahulu juga dianggap mustahil kalau manusia dapat terbang melintas diatas langit, sama halnya dengan transplantasi jantung, bayi tabung, komunikasi telepon sampai Internet yang dapat kita nikmati sekarang. Dan bukanlah suatu hal yang aneh dan tak mungkin bila suatu saat nanti manusia akan benar-benar bisa hidup dan tinggal di bulan. 

Sutradara Ini Akui Pendaratan Neil Armstrong di Bulan Itu Palsu !!

Beredar video pengakuan Stanley Kubrick yang mengatakan jika Neil Armstrong ke bulan hanyalah palsu! (Via: nasa.gov)

Sejak kecil, mungkin kamu kerap mendengar dan mengetahui jika Neil Armstrong adalah manusia pertama yang mendaratkan diri di bulan, satelit alami bumi. Anggapan tersebut bisa saja melekat pada ingatan setiap orang yang mengetahui hingga dewasa, termasuk kamu.

Namun, kini nampaknya kamu perlu membuang jauh-jauh pikiran itu. Sebab, baru-baru ini beredar video pengakuan dari seorang sutradara bernama Stanley Kubrick bahwa misi luar angkasa Apollo 11 yang dilakukan oleh astronot Amerika Serikat, Neil Armstrong pada 1969 adalah bohong.
Dilansir dari Express.co.uk, video yang diunggah di Youtube pada 10 Desember 2015 tersebut berisi rekaman wawancara berdurasi 20 menit antara pria yang diduga sutradara T. Patrick Murray dan Stanley Kubrick. Sutradara berjenggot itu mengaku bahwa ia telah melakukan pembohongan publik dengan membuat film pendaratan astronot di bulan. Pada video tersebut juga tertulis jika wawancara dilakukan pada 1999. Diduga diambil beberapa hari sebelum Kubrick meninggal dunia.


"Saya telah melakukan penipuan besar terhadap publik Amerika yang melibatkan pemerintah Amerika Serikat dan NASA. Pendaratan di bulan adalah palsu. Bahwa pendaratan di bulan adalah rekayasa, dan saya adalah orang yang memfilmkannya," ujar Stanley Kubrick pada video wawancara. "Hal itu mudah bagi saya, karena saya tidak berpikir jauh tentang moralitas. Saya melihat bahwa Neil terganggu oleh itu," ungkapnya. 


Namun, saat sumber lain mengkonfirmasi kebenaran video tersebut pada istri Stanley, Christiane Kubrick, seorang juru bicara menanggapi bahwa video itulah yang bohong. "Wawancara adalah sebuah kebohongan, Stanley Kubrick tidak pernah diwawancarai oleh T.Patrick Murray," kata juru bicara istri Stanley Kubrick.
Apapun itu, jika memang benar adanya, berarti teori konspirasi pendaratan di bulan adalah teori yang patut diakui keberadaannya. Hmmm... Berikut cuplikan wawancara Stanley Kubrick dan T. Patrick Murray.

Flat Earth Society : Percayakah Kamu Dengan Bentuk Buminya NASA

Bumi Menurut NASA

Di pertengahan bulan Juli 2016, di Indonesia sedang ramai kembali diperbincangkan masalah kejelasan bagaimana bentuk bumi sebenarnya. Kali ini, teori Flat Earth banyak didukung oleh seperdelapan orang di sosial media sejak teori ini muncul yang dikemukakan oleh seorang pria asal Inggris, Samuel Shenton pada 1956. Ternyata teori ini sudah sejak lama muncul dan sekarang lebih ramai lagi. Saya pun jadi penasaran mencari kebenaran di balik kedua teori yang mengatakan bumi itu flat atau bulat.

Pandangan model bumi datar telah disiratkan dalam sejumlah mitologi, sebagaimana juga dalam kosmologi kitab-kitab suci dan Latin kuno.

Menurut laman wikipedia[dot]com bahwa teori Flat Earth dimulai sejak tahun 1956, dimana Samuel Shenton mendirikan sebuah komunitas bernama International Flat Earth Society sebagai organisasi penerus dari Universal Zetetic Society. Dia menjalankan organisasi ini dari kediamannya di Dover, Britania.

Selain itu, faktanya Shenton lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan teknologi alternatif sehingga pada organisasi ini, penekanan pada argumen keagamaan jauh berkurang dibanding pada organisasi pendahulunya. Akhirnya ia pun berhasil menarik perhatian publik dan meramaikan kabar berita New York Times pada Januari dan Juni 1964.

Dari fakta yang saya dapat dari laman tersebut itu, saya sudah berspekulasi bahwa Flat Earth hanyalah sebuah fakta biasa yang diungkapkan oleh seseorang yang bisa saja mencari sensasi yang pada waktu itu kabar bahwa bumi itu bulat juga dikemukakan dan dibuktikan oleh NASA. Tapi bisa saja spekulasi saya salah karena saya belum bisa membuktikan fakta yang tepat, namun saya akan memberikan fakta – fakta yang bisa sobat terima untuk memilih apakah sobat yakin dengan Flat Earth atau dengan bumi yang bulat.

Awalmulanya, teori bentuk bumi yang bulat diungkapkan oleh para filsuf Yunani kuno yang pada saat itu juga Aristoteles mengajukan pendapatnya pada 330 SM. Aristoteles yakin bahwa menurutnya teori Pythagoras, seorang filsuf Yunani, adalah benar dengan bunyi sebagai berikut, “Tiap-tiap bagian di bumi cenderung menuju ke arah pusat dan dengan tekanan dan pemusatan mereka membentuk suatu lapisan.” Beberapa tahun kemudian muncul kembali teori lama yang berpandangan bumi adalah pusat dari alam semesta (Geosentrik).

Teori atau model Geosentrik memasuki astronomi dan filsafat Yunani sejak lama. Pada abad ke-6 SM, Anaximander mengemukakan suatu kosmologi dengan bumi berbentuk seperti potongan suatu tiang (sebuah tabung), berada di awang-awang di pusat segala sesuatu. Matahari, Bulan, and planet-planet adalah lubang-lubang dalam roda-roda yang melalui lubang-lubang ini manusia dapat melihat api yang tersembunyi. (Entah api apa yang mereka isyaratkan, mungkin matahari menurut saya).

Pada waktu yang sama, para pengikut Pythagoras, berpendapat bahwa bumi adalah suatu bola (menurut pengamatan setiap gerhana-gerhana yang terjadi), tetapi bukan sebagai pusat tata surya, melainkan bergerak mengelilingi suatu api yang tidak nampak. Kemudian pandangan-pandangan ini digabungkan menjadi satu sehingga banyak orang berkesimpulan bahwa bumi adalah bola yang menjadi pusat alam semesta. (Kalau saya hidup pada saat itu, saya tidak mungkin akan tahu, karena Indonesia mungkin hanya sebatas pulau kosong).

Lalu beberapa abad kemudian, muncul lagi teori Heliosentrik yang dikemukakan oleh Nicolas Copernicus, seorang ahli astronom dan matematika yang menyatakan bahwa bumi bukanlah sebagai pusat, melainkan yaitu matahari.

Dan pada 1616, Galileo juga mengutarakan pendapatnya soal bentuk bumi. Ia merujuk dari pernyataan astronomis sebelumnya, Nicolas Copernicus. Ia menggunakan teleskopnya untuk mendukung teori Heliosentrik. Dan ia menemukan bahwa bumilah yang berputar mengelilingi matahari, bukan sebaliknya. Pendapat ini menyebabkan Galilleo dimusuhi oleh kalangan gereja yang waktu itu meyakini bahwa bumi itu datar dan sebagai pusat tata surya. Teori Heliosentrik yang dipegang oleh Galileo ini dianggap salah dan bertentangan dengan Alkitab. Karena itulah, ia dihukum oleh gereja.

Dari kejadian mengenai Galileo tersebut, para pendeta percaya bahwa Alkitab mencatat sejarah bahwa bumi itu datar dan ia adalah pusatnya. Dan Samuel Shenton (Pendiri Flat Earth Society) ia kurang menekankan tujuan organisasinya di dalam teori keagamaannya. (Wikipedia[dot]com). Apakah teori flat earth jaman kini bisa dibenarkan ? Tulis saja kritik Anda di kolom komentar, saya akan melanjutkan pembahasannya.

Kali ini saya akan menjelaskan fakta – fakta yang saya kumpulkan di berbagai kitab di dunia (Semoga yang saya sampaikan ini bukan fitnah, aamiin). Saya sendiri juga kadang merasa banyak dosa kalau membagikan ilmu pengetahuan yang salah arah dan malah menyesatkan banyak orang. Jadi anggap saja tulisan saya ini hanyalah sebatas ilmu pengetahuan dan pendapat saya mengenai teori bumi.

Baiklah. Dalam Alkitab, Yeyasa 40:22 tertera bahwa,

“Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!”

Ayat tersebut menjelaskan bentuk bumi itu bulat. Dan untuk bumi bukanlah pusat tata surya, terdapat dalam Mazmur 19:7 yang berbunyi, “Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.” Alkitab pun menyangkal semua tuduhan pendeta terhadap Galilleo. Entah pendeta – pendeta terdahulu yang menghukum Galilleo menghukum atas dasar yang mana, saya belum mendapatkan sumbernya.

Tercantum juga dalam Al-Qur'an, surat Az Zumar ayat 5 yang artinya,

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam...”

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menggunakan kata “takwir” yang artinya menutup. Dalam bahasa Arab, kata ini dipakai untuk mengkiaskan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala. Intinya ayat tersebut juga menjelaskan bahwa bumi itu bulat.

Selain itu juga, terdapat ayat Al-Qur'an yang menjelaskan bahwa teori Geosentrik itu juga salah,

“Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” (QS. Al-An'am: 78)

Dalam Al-Qur'an, sebenarnya sudah dijelaskan juga lebih jelas mengenai semua yang diatur, yang terjadi dan yang akan terjadi di muka bumi dan alam semesta. Al-Qur'an pun tidak pernah berubah meskipun zaman sudah memasuki perubahan yang signifikan. Saya pun percaya dengan hal tersebut. Sebab, menurut saya Al-Qur'an tidak bisa berubah dan tidak akan pernah dapat dirubah sebab di dalamnya sudah diatur semuanya.

Dalam ajaran Budha pun menulis,

"Death in one place means the birth in another place, just as, in conventional terms, the rising of the sun in one place means the setting of the sun in another place."

Dan istilah yang menyatakan seolah-olah "Mataharilah yang bergerak", nyatanya ajaran Budha pun mendukung teori dari Galilleo bahwa bumilah yang berputar mengelilingi matahari.

Flat Earth Society : Apakah Bumi Bulat Bola Atau Datar Menurut Pandangan Syariat?

Pengetahuan yang selama ini diketahui umumnya orang adalah bahwa bumi itu bulat, namun berkembang juga pemahaman bahwa bumi itu datar atau disebut juga pemahaman flat earth



Salah satu masalah yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah perdebatan mengenai bentuk bumi kita, apakah bulat ataukah datar. Pengetahuan yang selama ini diketahui umumnya orang adalah bahwa bumi itu bulat, namun berkembang juga pemahaman bahwa bumi itu datar atau disebut juga pemahaman flat earth. Beberapa ulama sebenarnya telah membahas hal ini, mereka membahas masalah bentuk bumi dari perspektif syariat. Tentunya mereka berdalil dengan yang tersirat dalam auat-ayat Al-Quran dan hadits NabiShallallahu’alaihi Wasallam yang mengabarkan tentang alam semesta ini.

Klaim ijma bumi itu bulat

Perlu diketahui bahwa ada klaim ijma’ dari sebagian ulama bahwa bumi itu bulat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
وقال الإمام أبو الحسين أحمد بن جعفر بن المنادي من أعيان العلماء المشهورين بمعرفة الآثار والتصانيف الكبار في فنون العلوم الدينية من الطبقة الثانية من أصحاب أحمد : لا خلاف بين العلماء أن السماء على مثال الكرة ……
قال : وكذلك أجمعوا على أن الأرض بجميع حركاتها من البر والبحر مثل الكرة . قال : ويدل عليه أن الشمس والقمر والكواكب لا يوجد طلوعها وغروبها على جميع من في نواحي الأرض في وقت واحد ، بل على المشرق قبل المغرب
“Telah berkata Imam Abul Husain Ibnul Munadi rahimahullah termasuk ulama terkenal dalam pengetahuannya terhadap atsar-atsar dan kitab-kitab besar pada cabang-cabang ilmu agama, yang termasuk dalam thabaqah/tingkatan kedua ulama dari pengikut imam Ahmad: “Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa langit itu seperti bola
Beliau juga berkata: “Demikian pula mereka telah bersepakat bahwa bumi ini dengan seluruh pergerakannya baik itu di daratan maupun lautan, seperti bola
Beliau berkata lagi: “Dalilnya adalah matahari , bulan dan bintang-bintang tidak terbit dan tenggelam pada semua penjuru bumi dalam satu waktu, akan tetapi terbit di timur dahulu sebelum terbit di bara”1.
Demikian juga Ibnu Hazm rahimahullah berkata,
أن أحد من أئمة المسلمين المستحقين لإسم الإمامة بالعلم رضي الله عنهم لم ينكروا تكوير الأرض ولا يحفظ لأحد منهم في دفعه كلمة بل البراهين من القرآن والسنة قد جاءت بتكويرها
“Para Imam kaum muslimin yang berhak mendapar gelar imam radhiallahu anhum tidak mengingkari bahwa bumi itu bulat. Tidak pula diketahui dari mereka yang membantah sama sekali, bahkan bukti-bukti dari Al-Quran dan Sunnah membuktikan bahwa bumi itu bulat”2.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,
في كون الأفلاك كروية الشكل والأرض كذلك وأن نور القمر مستفاد من نور الشمس وأن الكسوف القمرى عبارة عن انمحاء ضوء القمر بتوسط الأرض بينه وبين الشمس
“Bahkan alam semesta dan bumi betuknya adalah bola, demikian juga penjelasan bahwa cahaya bulan berasal dari pantulan sinar matahari dan gerhana bulan terjadi karena cahaya bulan terhalang oleh bumi yang terletak antara bulan dan matahari”3.
Demikian juga pendapat bahwa beberapa ulama kontemporer seperti Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dan ulama lainnya.

Batalnya klaim Ijma’

Perlu diketahui juga bawa ada beberapa ulama ada yang menafikan bahwa bumi itu bulat seperti Al-Qahthaniy Al-Andalusy dalam kitab Nuniyah-nya,
كذب المهندس والمنجم مثله … فهما لعلم الله مدعيان
الأرض عند كليهما كروية … وهما بهذا القول مقترنان
والأرض عند أولي النهى لسطيحة … بدليل صدق واضح القرآن
“Telah berbohong ilmuan dan astronom yang semisal … mereka mengklaim atas ilmu Allah”
“Bumi menurut mereka bulat … mereka bergandengan dengan pendapat ini”
“Bumi menurut ahli ilmu agama adalah datar … dengan dalil yang jelas dari Al-Quran”4.
Demikian juga dalam Tafsir Jalalain, ketika menafsirkan ayat
وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (Al-Ghaasyiyah: 20).
Dijelaskan bahwa dzahir ayat bumi itu (سُطِحَتْ) “sutihat” menunjukkan bumi itu (سطحية) “sathiyyah” yaitu bulat, dalam tafsir dijelaskan,
سطحت ظاهر في أن الأرض سطح وعليه علماء الشرع لا كرة كما قاله أهل الهيئة
“Makna ‘sutihat’ zahirnya menunjukkan bahwa bumi itu datar dan dijelaskan oleh ulama, bukan bulat sebagaimana dikatakan oleh ahli astronom”5.
Demikian juga Al-Qurthubi dalam tafsirnya, membantah bahwa bumi bulat, ketika menafsirkan ayat,
وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Hijr: 19).
Beliau Al-Qurthubi berkata,
وهو يرد على من زعم أنها كالكرة
“Ini adalah bantahan bagi mereka yang menyangka bahwa bumi itu seperti bola”6.
Dari sini kita ketahui bahwa ada ulama yang menyelisihi klaim ijma’ yang disebutkan di atas.

Dalil-dalil yang digunakan kedua pendapat, dari Al-Quran dan As Sunnah

Masing-masing pendapat yang ada berdalil dengan Al Quran dan Sunnah dan saling membantah. Jika membahas dalil-dalil mereka maka cukup panjang, maka kita beri beberapa contoh saja:
1) Dalil bahwa bumi itu bulat menurut pro bumi bulat, surat Az Zumar ayat 5
Allah berfirman,
يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ
Dia menutupkan/menggilirkan (takwrir) malam atas siang dan menutupkan/menggilirkan siang atas malam” (Az-Zumar : 5).
Pro bumi bulat berkata bahwa takwir itu bermakna lingkaran atau melingkari, misalnya melingkari penutup kepala imamah, karenanya bumi itu bulat-bola bergantian siang dan malam.
Pro bumi datar membantah bahwa justru itu dalil bahwa bumi itu datar dan berbentuk lingkaran (piring bulat), matahari dan bulan berputar melingkar di atas bumi dan menggantikan siang dan malam.
2) Dalil bumi itu datar menurut pro bumi datar, surat At Thur ayat 6
Yaitu posisi baitul makmur (ka’bah penduduk langit) yang berada tepat sejajar di atas ka’bah dunia di Mekkah
وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِْ وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِْ . وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ
dan demi Baitul Ma’mur , dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” (QS. At-Thur: 4-6)
Al-Baghawi rahimahullah berkata,
” والبيت المعمور “، بكثرة الغاشية والأهل، وهو بيت في السماء حذاء العرش بحيال الكعبة
Baitul Makmur: banyaknya yang memenuhi dan penduduknya, yaitu rumah di langit sekitar ‘Arsy dan sejajar dengan Ka’bah bumi” 7.
Pro bumi datar berkata: “Bagaimana mungkin bumi bulat-bola dan berputar kemudian baitul makmur sejajar dengan baitullah di Mekkah, bagaimana bisa sejajar kalau bumi-bulat berputar? berarti baitul makmur mutar-mutar di atas langit ikut bumi? Ini tidak masuk akal. Kalau bumi datar maka masuk akal jika sejajar”.
Pro bumi bulat membantah: “bisa jadi, ini hal ghaib yang tidak bisa masuk akal manusia, banyak hal ghaib yang tidak masuk akal kita sekarang, seperti di hari kiamat ada yang berjalan dengan wajahnya dalam Al-Quran. Orang dahulu tidak masuk akal jika ada yang bisa pergi ke tempat yang jauh dalam semalam saja, di zaman sekarang bisa saja dengan pesawat super cepat”.
3) Dalil bumi datar menurut pro bumi datar, surat Al Ghasyiyah ayat 20
Ayat yang menjelaskan bahwa bumi itu dihamparkan. Allah berfirman,
وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Dan (apakah manusia tidak mau memikirkan) bagaimana bumi itu dihamparkan?” (Al-Ghasyiyah: 20).
Pro-datar berkata: “ini sangat jelas mengatakan bumi dihamparkan, menghamparkan permadani misalnya, tentu pada benda yang datar”.
Pro-bulat membantah: “silahkan lihat penjelasan ulama semisal syaikh Al-Utsaimin8 dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah9 yang menjelaskan bahwa bumi itu datar bagi pandangan manusia dari bumi, sedangkan bentuk sebenarnya adalah bulat-bola”.
4) Dalil bumi bulat menurut pro bumi bulat, klaim ijma’ dari Syaikhul Islam, Ibnu Hazm dan beberapa ulama lain.
Namun klaim ijma’ ini perlu dikritik karena adanya pendapat lain dari ulama terdahulu seperti Al Qurthuby dan penulis Tafsir Jalalain yang telah di sebutkan di atas.
Sebenarnya masih banyak lagi dalil-dalil lainnya yang menjadi pembahasan dua kubu dan kita cukupkan saja contohnya sebagaimana di atas.

Tidak ada dalil yang tegas menyatakan bahwa bumi bulat atau datar

Setelah kita melihat pendalilan dua kelompok yang berbeda pendapat, maka kita dapatkan dalam satu dalil yang sama, bisa mereka gunakan untuk mendukung pendapat mereka masing-masing yang bertentangan padahal dalilnya sama. Memang dalam Al-Quran dan Sunnah tidak didapatkan dalil yang tegas dan jelas mengenai hal ini yang menyebut dengan tegas “bumi bulat-bola” atau “bumi datar”.
Kita bisa lihat yang pro-bulat menggunakan penjelasan syaikh Al-‘Utsaimin mengatakan bahwa bumi itu bulat dengan dalil dan penjelasan oleh Syaikh. Akan tetapi di sisi lain, Syaikh Al-Ustaimin dan juga Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa bumi adalah pusat tata surya dan tidak berputar sedangkan matahari yang mengelilingi bumi. Tentu ini bertentangan dengan sebagian orang yang pro bumi bulat, yang mereka menyakini bahwa bumi itu bulat dan mengelilingi matahari.
Tentunya Syaikh Al-‘Utsaimin dan Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa matahari mengelilingi bumi dengan penjelasan dalil dalam Al-Quran dan Sunnah. Syaikh Utsaimin menjelaskan,
أما رأينا حول دوران الشمس على الأرض الذي يحصل به تعاقب الليل والنهار، فإننا مستمسكون بظاهر الكتاب والسنة من أن الشمس تدور على الأرض دورانا
“Pendapat kami, matahari yang mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam, kami berpegang teguh dengan dzahir Al-Quran dan Sunnah bahwa matahari itu yang benar-benar mengelilingi bumi”10.
Syaikh Bin Baz juga menafikan bahwa bumi berputar (berarti matahari yang berputar mengelilingi agar terjadi siang dan malam), beliau berkata,
أما دورانها فقد أنكرته وبيَّنتُ الأدلة على بطلانه
“Adapun perputaran bumi maka aku ingkari dan aku telah jelaskan dalil tidak benarnya (perputaran bumi)”11.
Dalil yang mereka gunakan untuk pernyataan “matahari mengelilingi bumi” juga banyak, salah satunya yang menurut mereka cukup jelas bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi, yaitu hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa matahari bergerak di peredarannya dan tatkala sampai di bawah Arsy maka matahari bersujud.
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ أَنَّ اْلنَّبِيَّ قَالَ يَوْمًا : أَتَدْرُوْنَ أَيْنَ تَذْهَبُ هَذِهِ اْلشَّمْسُ؟ قَالُوْا: اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: إِنَّ هَذِهِ تَجْرِيْ حَتىَّ تَنْتَهِيَ إِلىَ مُسْتَقَرِّهَا تَحْتَ اْلعَرْشِ, فَتَخِرَّ سَاجِدَةً, فَلاَ تَزَالُ كَذَالِكَ حَتىَّ يُقَالَ لَهَا: اِرْتَفِعِيْ, اِرْجِعِيْ مِنْ حَيْثُ جِئْتِ فَتَرْجِعُ, فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَطْلِعِهَا, ثُمَّ تَجْرِيْ لاَ يَسْتَنْكِرُهَا اْلنَّاسُ مِنْهَا شَيْئًا حَتىَّ تَنْتَهِيَ عَلىَ مُسْتَقَرِّهَا ذَلِكَ تَحْتَ اْلعَرْشِ فَيُقَالُ لَهَا: اِرْتَفِعِيْ, أَصْبِحِيْ طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِكِ, فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِِهَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ: أَتَدْرُوْنَ مَتىَ ذَاكُمْ؟ ذَاكَ حِيْنَ (لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ ءَامَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا) (الأنعام: 158)
Dari Abu Dzar  bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dikatakan padanya: ‘Bangunlah, terbitlah dari arah barat’, maka dia pun terbit dari barat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”12.
Akan tetapi yang mengatakan bahwa “bumi mengelilingi matahari” bisa membantah juga: matahari itu memang bergerak dan mengelilingi pusat tata surya. Mereka berpegangan pada fatwa ulama yaitu Syaikh Al-Albani yang menyatakan bahwa bumi itu berputar dan beliau pun membawakan dalil dan penjelasannya. Syaikh Al Albani berkata:
نحن في الحقيقة لا نشك في أن قضية دوران الأرض حقيقة علمية لا تقبل جدلا
“Kami sejatinya tidak ragu bahwa perputaran bumi merupakan fakta yang ilmiah dan tidak bisa dibantah”13.
Demikianlah, kesimpulannya mengenai apakah bumi datar atau bulat-bola, maka tidak kita dapatkan dalil yang tegas menyebutkan “bumi itu bulat” atau “bumi itu datar”.

Yang benar adalah sesuai dengan penelitian dan fakta ilmiah ilmu dunia

Apakah bumi datar atau bulat maka kita kembalikan lagi kepada penelitian dan fakta ilmiah. Hal ini dicerminkan dari sikap Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di mana beliau menggabungkan kedua ilmu yaitu fakta ilmu dunia (yang menurut beliau benar) dan “yang tersirat” dalam Al-Quran dan Sunnah.
Simak tanya jawab beliau dan kehati-hatian beliau dalam berfatwa,
سؤال من مسلم بريطاني / هل في رأيكم أن العالم كروي أو مستقيم ؟
ج الشيخ : هذا السؤال جغرافي وإلا ديني ؟
س / كلاهما
ج الشيخ : كروي
س / هل أخطأ ابن باز حينما قال انها مستقيمة
ج الشيخ / مستقيمة أو مسطحة ؟
س / مسطحة
ج الشيخ / ليت أن الخطأ وقف عند المسألة الجغرافية
Pertanyaan untuk syaikh Al-Albani dari seorang muslim di Inggris:
Penyana: Apa pendapatmu, apakah bumi itu bulat atau datar?
Syaikh: Apakah ini pertanyaan geografi atau pertanyaan agama?
Penyanya: Keduanya
Syaikh: Bumi itu bulat-bola
Penanya: Jika demikian syaikh Bin Baz salah mengatakan bumi lurus (ingat ada klarifikasi bahwa syaikh Bin Baz mengatakan bumi itu bulat, pent)
Syaikh: Lurus atau datar?
Penanya: Datar
Syaikh: Saya berharap itu adalah kesalahan geografi (Syaikh Al-Albani yakin Syaikh bin Baz cerdas masalah agama sehingga, sehingga beliau berharap Syaikh bin Baz menjawab dengan pengetahuan beliau dari ilmu geografi, pent)14.
Dari tanya jawab ini kita dapat dua pelajaran penting:
Pertama: Syaikh Al-Albani sangat hati-hati berfatwa sehingga beliau bertanya apakah bumi bulat atau datar tersebut, apakah ditinjau dari segi ilmu agama atau ilmu geografi dan penanya menjawab “keduanya”. Maka syaikh Al-Albani menjawab bahwa bumi itu bulat, karena ditinjau dari ilmu geografi beliau bahwa bumi itu bulat, sedangkan dari ilmu agama, beliau lebih condong dengan dalil yang tersirat (bukan dalil tegas), karena tidak ada dalil yang tegas bahwa bumi itu bulat
Beliau menjelaskan setelah tanya jawab tadi bahwa tidak ada dalil tegasnya, beliau berkata,
ليس هناك نص قاطع يؤيد أحد الوجهين المختلفين …بعض الآيات من القرآن الكريم التي تتعلق بهذا الموضوع يمكن أن يفهم منها ثبات الأرض وسطحيتها ، والبعض الآخر يمكن أن يفهم منها حركتها ودورانها
“Tidak ada dalil tegas yang mendukung dua pendapat yang berbeda ini… sebagian ayat Al-Quran yang berkaitan dengan hal ini bisa jadi dipahami bahwa bumi itu tetap dan datar dan sebagian ayat lainnya bisa saja dipahami bumi bergerak dan berputar.”
Bahkan beliau menegaskan selanjutnya, permasalahan bumi itu bulat atau datar bukanlah permasalahan aqidah, beliau berkata
ولهذا قلنا أن هذه ليست مسألة اعتقادية
“Karenanya kami katakan bawa masalah ini bukanlah masalah i’tiqadiyah”15.
Tentunya jika memang masalah aqidah tentu sudah dibahas dan menjadi penekanan utama oleh banyak ulama dalam berbagai kitab mereka.
Kedua: Lihat sikap Syaikh Al-Albani yang bersebrangan dengan Syaikh Bin Baz, beliau sangat berharap Syaikh Bin Baz hanya salah dalam ilmu geografi saja dan ini wajar karena Syaikh Bin Baz bukan ahli geografi dan hanya ikut saja dari apa info yang sampai ke beliau.
Patut direnungi oleh sebagian kecil saudara kita muslim yang mungkin saling berdebat apakah bumi itu bulat atau datar sampai tahap mencela, menyindir dan sampai bermusuhan dalam masalah ini, padahal mereka bersaudara dalam Islam dan yang lebih penting hal ini bukanlah permasalahan aqidah.

Kesimpulan dari tulisan kami:

  1. Tidak ada dalil yang tegas dalam Al-Quran dan Sunnah yang menyatakan bahawa bumi itu bulat atau datar, sedangkan klaim ijma yang ada perlu dipertanyakan validitasnya, karena diketahui ternyata ada beberapa ulama yang menyelisihi klaim ijma’ tersebut
  2. Permasalahan apakah bumi bulan atau datar bukanlah permasalahan aqidah.
  3. Jika memang bukan permasalahan aqidah terutama, tidak layak bagi kaum muslimin berpecah belah dalam hal ini, saling mencela, menyindir dan bermusuhan dalam rangka mendukung pendapatnya.
  4. Karena bukan masalah aqidah maka tidak bisa menyebabkan seseorang menjadi kafir hanya karena keyakinan apakah bumi bulat atau datar. Karenanya syaikh Bin Baz ketika mengingkari bumi berputar (beliau berpendapat bumi diam), tetapi beliau tidak mengkafirkan yang mengatakan bumi berputar, beliau berkata,
    ولكني لم أكفِّر من قال به
    “Akan tetapi aku tidak mengkafirkan mereka yang mengatakan demikian”16.
  5. Apakah bumi itu bulat atau datar maka dikembalikan kepada penelitian dan fakta ilmiah dan tentunya oleh para ahlinya dalam masalah ini. Allah berfirman,
    فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
    Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu jika kamu tidak mengetahui” (An-Nahl:43).
  6. Dalil Al-Quran dan Sunnah yang sudah pasti dan tegas (dalil qath’i) tidak akan bertentangan dengan fakta ilmiah dan akal manusia yang sehat. Sebagaimana dijelaskan bahwa tidak ada dalil tegas apakah bumi itu bulat atau datar. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan,
    كل ما قام عليه دليل قطعي سمعي يمتنع أن يعارضه قطعي عقلي
    “Semua yang telah ada dalil pasti/qath’i maka tidak bertentangan dengan akal yang sehat”17.
  7. Yang lebih penting adalah dari “bumi datar atau bulat” adalah kita hidup di atas bumi, akan meninggalkan bumi menuju kampung akhirat yang kekal serta bagaimana agar bumi sebagai tempat mencari bekal untuk pulang ke kampung akhirat yaitu bekal iman, takwa, amal kebaikan yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk di muka bumi.
Demikian pemabahasan ini, semoga bermanfaat bagi kita.

Diberdayakan oleh Blogger.